HF (Hydrofluoric Acid) dikenal sebagai jenis asam berupa cairan berbahaya berasal dari dua elemen berupa hidrogen (H) dan fluor (F). Bahan ini tidak dijual bebas di toko bahan kimia. Jika ingin membeli barang ini bisanya akan ditanyakan oleh pihak penjualnya ingin digunakan untuk apa? jadi bijaklah dalam membeli bahan kimia.
Bahan ini mudah larut dalam air dan jika dikombinasi bersama air dapat menyebabkan kerusakan serius, terutama jika mengenai kulit. Meski begitu, banyak bidang industri yang membutuhkan dan memanfaatkan HF.
Sifat dan Tekstur HF (Hydrofluoric Acid)
Asam hidrofluorik memiliki sifat korosif atau mudah merusak berbagai macam material, tidak terkecuali logam. Bahan kaca ketika terpapar langsung cairan ini pun dapat langsung rusak, begitu pula dengan jaringan hidup seperti mata dan kulit. Ion fluorida adalah sebab cairan asam ini sangat reaktif terutama pada kaca yang dapat mengikis dan menghancurkan.
Sifat asam pada asam hidrofluorik cenderung lemah apabila dibandingkan dengan asam pada asam klorida dan asam sulfat. Walau tidak berwarna dan tidak berbau khas yang menyengat, asam hidrofluorik bersifat toksik dan mampu membahayakan kesehatan. Tidak hanya mata dan kulit, organ internal dan tulang sekalipun dapat hancur karenanya.
Dari segi tekstur, asam hidrofluorik HF merupakan cairan kental khususnya dengan konsentrasi HF yang tinggi atau sekitar 70% lebih. Cairan pekat ini bersifat mudah menguap menjadi gas sehingga bisa berbahaya ketika sampai ada makhluk hidup yang menghirupnya. Uap yang terhirup dalam jumlah banyak dapat mengakibatkan kerusakan jaringan tubuh.
Kandungan HF (Hydrofluoric Acid)
Formula HF (Hydrofluoric Acid) pada dasarnya terdiri dari dua elemen utama, yaitu fluor dan hidrogen dengan karakteristik dan perannya masing-masing. Fluor merupakan unsur kimia dengan reaksi kuat dan memiliki ikatan dengan hidrogen untuk terbentuknya senyawa asam. Sifat toksik pada HF berasal dari fluor, menjadikannya korosif dan berbahaya.
HF adalah cairan asam dengan elektronegativitas tinggi karena adanya kandungan fluor yang secara mudah melarutkan kaca dan merusak jaringan. Sementara itu, kandungan hidrogen membentuk ikatan kovalen dan berperan sebagai pemberi sifat asam. Proses terlepasnya ion hydrogen pada HF ketika larut di dalam air adalah karena adanya hidrogen.
Pemakaian Pada Berbagai Industri
Industri Kaca
Industri kaca membutuhkan HF karena cairan ini merupakan pelarut kaca paling efektif. Penggunaannya bermanfaat baik dalam membuat maupun mengolah kaca sekalipun berpotensi korosif. Walau bersifat merusak, pemanfaatan asam ini secara tepat mampu diandalkan untuk membersihkan kaca dari kotoran maupun noda yang sulit diangkat.
Industri Kimia
Pada proses menghasilkan senyawa fluorida, HF adalah bahan yang penting di dalam industri kimia. Tidak hanya senyawa fluorida, tapi pemanfaatan cairan ini juga dilakukan ketika memproduksi pelumas dan refrigeran hingga zat kimia lain. Untuk bahan kimia berkandungan fluor, HF berperan besar tidak terkecuali untuk pemurnian minyak bumi.
Industri Logam
Asam hidrofluorik adalah cairan yang juga dipergunakan oleh banyak industri logam sebagai bahan pembersih. Walau bersifat korosif, penggunaan dengan kadar yang tepat justru mampu menghilangkan kotoran dan lapisan oksida di permukaan logam. Pembuatan dan pembersihan logam memakai bahan ini kemudian meningkatkan kekuatan sekaligus kualitasnya.
Industri Farmasi dan Pengolahan Air
HF adalah cairan yang bermanfaat di dunia farmasi karena dapat digunakan untuk proses sintesis bahan-bahan farmasi tertentu. Tidak hanya itu, peran HF dalam industri pengolahan air juga cukup besar sebagai pengendali kandungan mineral di dalam air. Penggunaan senyawa ini mampu membuat kualitas air lebih baik tanpa adanya kadar mineral berlebih.
Kesimpulan
HF (Hydrofluoric Acid) adalah senyawa kimia yang bersifat korosif yang dapat membahayakan berbagai macam permukaan material. Namun kegunaannya besar di beberapa industri, seperti melarutkan kaca hingga membersihkan komponen semikonduktor dan mineral dalam air. Fungsi cairan asam ini dapat terus dioptimalkan dengan risiko bahaya yang diminimalkan.