CMC (Carboxymethyl Cellulose) merupakan senyawa larut air yang berasal dari selulosa dengan peran utama sebagai pembentuk gel. Selulosa adalah salah satu bagian dari dinding sel tanaman yang dapat dimodifikasi secara kimia dengan ditambahkan pada karboksimetil. Tidak hanya bermanfaat bagi industri makanan, industri lainnya juga memakai bahan ini.
Kandungan Utama CMC (Carboxymethyl Cellulose)
Selulosa adalah kandungan utama pada CMC yang masih tergolong sebagai polisakarida alami karena berasal dari dinding sel tumbuhan. Untuk menjadikan selulosa karboksimetil, terdapat rantai-glukosa panjang dari selulosa yang perlu diubah. Selain selulosa, terdapat pula kandungan air karena sifatnya yang mampu menyerap atau larut air.
Dalam pembentukan gel atau setidaknya dalam proses pengentalan suatu larutan, air menjadi bagian penting sehingga hal ini termasuk komponen CMC. Gugus karboksimetil (-CH2COOH) adalah komponen lainnya yang memberi kemampuan untuk dapat larut di dalam air. Gugus satu ini juga berperan penting untuk meningkatkan tingkat kekentalan cairan.
Sifat dan Tekstur CMC (Carboxymethyl Cellulose)
Selulosa karboksimetil atau CMC memiliki sifat utama larut dalam air meski ada pula selulosa yang berjenis tidak larut. Namun khusus karboksimetil, pembentukan larutan kental dapat terjadi ketika senyawa dicampurkan ke dalam air panas maupun dingin. Tingkat kekentalannya tinggi walau konsentrasinya rendah yang terlihat pada produk obat dan saus.
Cellulose gum adalah istilah lain untuk senyawa ini karena sifatnya yang dapat membentuk gel mirip dengan getah. Ini dikarenakan adanya sifat hidrofilik, yaitu kemampuan menyerap dan mengikat molekul air sehingga cairan lebih mudah mengental. Kestabilannya baik walau ada di berbagai kondisi pH serta tidak berisiko toksik, aman bagi tubuh manusia.
Tekstur CMC gum ketika kering adalah serbuk halus yang bila dicampurkan ke dalam air bisa mudah larut. Semakin konsentrasi bahan ini tinggi, tingkat kekentalan larutan akan semakin tinggi sehingga dapat berpotensi menjadi gel padat. Pada konsentrasi sedang, pembentukan gel oleh CMC bertekstur elastis dan kenyal dengan efek lembut pada makanan.
Fungsi CMC (Carboxymethyl Cellulose)
- Industri Pangan
CMC (Carboxymethyl Cellulose) merupakan bahan yang digunakan di industri pembuatan makanan dan minuman untuk mengentalkan dan menstabilkan produk. Untuk produk-produk seperti salad dressing dan saus bahan pengental ini dapat memperbaiki tekstur produk. Hal ini berlaku pula untuk produk kue hingga es krim agar terasa lebih awet dan padat tapi lembut.
- Industri Minyak dan Gas
Proses pengeboran minyak membutuhkan CMC (Carboxymethyl Cellulose) yang bertujuan meningkatkan daya cengkeram pada lumpur pengeboran. Efek pengentalan pada lumpur ini mempercepat proses mengebor dan melancarkan hingga memperoleh hasilnya. Setelah dibor, minyak juga memerlukan stabilisator saat dipompa dan diangkat memakai CMC.
- Industri Farmasi
Manfaat CMC (Carboxymethyl Cellulose) di bidang farmasi adalah sebagai pengental dalam pembuatan obat-obatan. Selulosa karboksimetil adalah bahan pengikat yang tepat untuk pembuatan dan formulasi obat cair, kapsul dan tablet. Beberapa obat tertentu memerlukan viskositas yang ideal dan penstabil yang baik, maka CMC sangat penting.
- Industri Kosmetik
Pada sektor kecantikan, pembuatan produk kosmetik dan perawatan tubuh dapat menggunakan selulosa karboksimetil agar tekstur kental dan stabil. Hal ini dapat terlihat pada produk-produk semacam sabun cair hingga pasta gigi dan body lotion. Bahan ini tidak beracun sehingga dijual bebas di toko bahan kimia manapun, karena memiliki berbagai macam kegunaan yang aman dan mampu meningkatkan kelembapan serta kelembutan kulit secara efektif.
Kesimpulan
CMC (Carboxymethyl Cellulose) adalah bahan pengental sekaligus pembentuk gel yang aman bagi tubuh manusia karena bersifat alami. Mulai dari produk pangan hingga kosmetik dan farmasi memerlukan selulosa karboksimetil agar tekstur lebih stabil dan lembut. Penggunaannya juga bermanfaat untuk memperpanjang usia penyimpanan produk pangan.